Ah, mimpi itu lagi. Mimpi yang sudah menemaniku seminggu belakangan. Mimpi tentan seorang pria berjanggut hitam yang menyebut diriNya Sang Anak Domba. Anak Domba, istilah yang sangat familiar di telingaku meskipun aku tidak percaya akan keberadaanNya. Itu pula yg aku katakan padanya.

       Namaku John, 25 tahun, dan aku adalah seorang atheis yag taat. aku atheis, tapi aku taat. Aneh bukan? Memang seperti itu lah aku, ayahku dan seluruh keluarga ku atheis, dan mereka mendidikku dengan sangat baik untuk tidak mempercayai hal-hal yang besifat supra natural seperti hantu, malaikat, iblis, dan Tuhan. Aku ada karena aku memang sudah saatnya ada, dan bukan karena campur tangan siapapun selain alam, dan orang tuaku. Orang tuaku, selalu menjejali pikiran kanak-kanakku dengan fakta-fakta ilmiah mengenai penciptaan bumi, dan fakta-fakta yang logis bahwa Tuhan itu tidak ada. Menurut mereka, agama hanya sebuah manifestasi massal ditambah kemampuan berbicara seseorang yang membuatnya mendapat perhatian yang besar dari sekumpulan orang-orang bodoh yang menyebut mereka Guru.

       Pria itu, muncul secara tiba-tiba dalam bunga tidurku seminggu yang lalu.Dalam mimpiku, aku bertemu dengan Pria itu dalam sebuah taman yang indah,teramat indah untuk dapat diwujudkan di dunia kita. Awalnya Dia menyapaku dan berkata "Hai John, selamat datang". Lalu aku bertanya "Siapakah Kau, kenapa Engkau mengenal aku sedangkan aku tidak mengenalMu?". Dia hanya tertawa dan berkata " Bagaimana mungkin kau tidak mengenal wajahKu? Hampir setiap hari kau melihatKu di sampul-sampul buku yang mempertanyakan keberadaanKu dan Kau tidak Mengenal Ku?". Dengan keyakinan penuh (ditambah sedikit memnantang), aku menjawabNya demikian "WajahMu sangat familiar di ingatanku, tapi aku tidak mempercayaiMu karena semua fakta2 yang aku baca itu logis, Kau itu hanya manusia biasa. Tak lebih!". Dia tersenyum, "Nampaknya ayah dan ibumu telah sangat baik mendidikmu ya?". Lalu aku mendengus dan mejawabNya "Tentu saja, aku dan keluargaku adalah Atheis yang taat dan kami telah melatih diri kami untuk tidak mempercayai hal-hal supranatural dari kecil". Senyum itu, tak pernah pudar dari wajahNya, dan Dia berkata "Marilah berjalan-jalan denganKu John". Lalu dia menggandeng tanganku dan mengajakku berjalan di sekeliling taman itu.

      "John, lihatlah semua bunga2 itu, indah bukan?" Tiba-tiba Dia bertanya. Aku hanya termenung, karena bunga-bunga itu memang indah, indah tiada tara. Aku tak pernah melihat bunga seindah itu di bumi. Lalu aku menjawab, "Ya, bunga-bunga di taman ini sangat indah, tak pernah aku jumpai bunga-bunga ini di bumi." Dia tersenyum, "Bunga-bunga ini pernah ada di bumi, tapi mereka sudah punah, dan Aku mengumpulkannya di sini". Aku bertanya padanya, "Siapakah Kau?". "Hmmm.. Pertanyaan menarik. Siapakah Aku? Di bumi, aku dikenal dengan berbagai nama. Kau bisa memanggilku Sang Raja, Juruslamat, Anak Domba, atau Sang Gembala Agung". "Aku pemilik taman ini, serta akulah pemilik Bumi". Aku menjawabnya pedas "Bumi bukan milik siapa-siapa secara eksklusif. Alam memberikannya kepada manusia, jadi bumi adaklah milik manusia, dan Kau sama sekali tidak terlihat seperti manusia. Tidak ada manusia yang memiliki lingkaran cerah itu di atas kepalanya dan yang memiliki jubah seterang itu di bumi".

       "John, kau benar. Aku memang bukan manusia. Aku pernah menjadi manusia, tapi aku bukanlah manusia. Dan bagaimana mungkin manusia yang umurnya hanya sepersejuta umur bumi ini bisa dikatakan sebagai pemilik bumi?". " Akulah pemilik Bumi, dengan tanganKu dan dengan jari-jari tanganKu Aku menciptakannya serta segala sesuatu yg ada diatasnya. Dengan tanganKu pula lah aku membentuk manusia-manusia sepertimu dengan harapan kau dapat membantuKu memelihara dan mengelola bumi ini." Aku menjawab "Aku ada karena sudah seharusnya aku ada. itu tidak ada urusannya denganMu". Lalu Dia berkata "Itu yang dikatakan ibumu kan? Bahwa kau ada karena kau sudah seharusnya ada, tapi Aku tidak akan membantahnya sekarang, karena sekarang kita harus berpisah untuk sementara waktu. Fajar sudah terbit dan kau harus memulai aktivitasmu bukan? Tapi Aku akan ada dalam mimpi-mimpimu dalam seminggu ke depan, untuk memberitahumu rencana-rencanaku tentangmu dan dunia mu ke depan kelak." (bersambung)

Related Post :