Negeriku adalah negeri yang kaya dan subur,
Negeri yang berlimpah-limpah air dan sinar mataharinya, Katanya
Tapi, kenapa petani-petani itu tidak sanggup untuk menyekolahkan anaknya?
            Bukan lautan, hanya kolam susu.
            Kail dan jala cukup untuk menghidupimu, Katanya.
            Tapi, kenapa anak kecil itu merengek-rengek meminta susu?
Negaraku memiliki lautan terluas dan terkaya di seluruh dunia.
Ikan-ikannya luar biasa banyaknya, Katanya
Tapi kenapa anak-anak nelayan itu tidak sekolah?
            Negaraku memimpin pergerakan kemajuan industri Asia di abad ini
            Dengan pertumbuhan ekonomi sebanyak “dua digit”, Katanya
            Tapi kenapa anak-anak buruh miskin itu tak mampu sekedar membeli buku tulis?
Negeriku memiliki banyak sekali sekolah-sekolah terbaik,
Sekolah yang sudah lama menjadi barometer pendidikan dunia, katanya
Tapi kenapa anak-anak petani itu masih harus berkutat dengan kerbau dan pacul?
            Di negeriku, sekolah itu tidak memerlukan biaya banyak
            Semua sudah ditanggung oleh Negara, Katanya
            Tapi kenapa orang-orang miskin itu masih pusing ingin sekolah dimana?
Negeriku dipimpin oleh orang-orang berpendidikan.
Tamatan-tamatan terbaik sekolah tinggi nasional dan internasional, katanya
Tapi, kenapa permasalahan negeriku semakin kusut saja?
            Negeriku kaya, Katanya,
            Kata Siapa? Buktinya, banyak anak bangsanya yang melarat,
            Banyak yang miskin, banyak yang tidak sekolah.
            Jika memang negeriku kaya, kemana kekayaannya?

Related Post :